Iran Mungkin Memiliki Armada Lumba-lumba Pembunuh Dari Komunis.



K-Dog, seekor lumba-lumba hidung botol yang menempel pada Komandan Satuan 55.4.3, melompat keluar dari air ketika berlatih di dekat USS Gunston Hall di Teluk Persia pada tahun 2003. (Sumber: U.S. Navy)

Iran memiliki beberapa senjata mengejutkan yang bisa suatu waktu akan digunakan ketika peperangan pecah. Contohnya saja dalam sebuah latihan militer AS pada tahun 2002, yang mengadu antara Iran melawan invasi dari gugus tugas Amerika Serikat. Jenderal yang memimpin pasukan oposisi tersebut, yang saat ini telah pensiun, Letnan Jenderal Paul Van Riper. Dia menggunakan sepeda motor, kapal-kapal kecil penyerang cepat, baterai rudal darat dan bahkan serangan bunuh diri terhadap pasukan Amerika Serikat.

Tapi tampaknya yang menjadi sangat "lucu" dalam latihan tempur tersebut adalah, dia sepertinya "lupa" menggunakan unit lumba-lumba pembunuh Iran.

Yep... tentu saja, pada tahun 2000-an, Republik Islam Iran memperoleh sejumlah unit lumba-lumba dari Rusia yang dilatih khusus untuk menyerang kapal-kapal musuh. Menurut informasi dari BBC, lumba-lumba tersebut awalnya dilatih oleh Uni Soviet. Namun ketika dana untuk membiayai proyek tersebut telah habis, lumba-lumba tersebut kemudian dikembalikan oleh mantan pelatih mereka, yang kemudian memindahkan mereka lagi ke dolphinarium.

Ketika minat publik mulai berkurang akan pertunjukan atraksi lumba-lumba, para penjaga mereka dengan terpaksa menjual mereka ketika dia kehabisan makanan.

"Jika saya adalah orang yang sadis, maka saya bisa tetap di Sevastopol," kata Boris Zhurid, seorang pelatih lumba-lumba pembunuh tersebut ketika diwawancarai oleh surat kabar Rusia, "Komsomolskaya Pravda."

"Tapi aku tidak tahan melihat hewanku ini kelaparan. ... Kita kehabisan obat, yang biayanya mencapai ribuan dolar, dan tidak punya lagi ikan atau suplemen makanan."




Foto dari "Tuffy The Navy Dolphin". Tuffy adalah seekor lumba-lumba yang pertama kali ikut dalam program U.S. Navy Marine Mammals Program (NMMP) pada tahun 1960-an. Selain memiliki kemampuan dalam mendeteksi ranjau laut maupun "mengoprek" rudal dan torpedo bawah dibawah air, Tuffy juga salah satu lumba-lumba yang ikut serta dalam program bawah air "SEALAB II" bersama mantan astronot dari program Mercury, Scott Carpenter.

Pada tahun 1991, setelah jatuhnya Uni Soviet, unit lumba-lumba tersebut dikirim ke Semenanjung Krimea dari sebuah pangkalan di wilayah Pasifik Rusia. Dari sanalah, lumba-lumba tersebut dilatih untuk membunuh pasukan amfibi (frogmen) musuh menggunakan tombak yang dipasang di punggung mereka. Mereka juga akan dilatih untuk berenang mendekati kapal-kapal musuh dalam serangan bunuh diri sambil membawa ranjau laut yang meledak, karena mereka dapat membedakan antara kapal selam Rusia dan Amerika dengan suara yang dibuat oleh sistem propulsi mereka di bawah air.

Lumba-lumba pembunuh yang sangat terlatih tersebut kemudian dipindahkan dari Laut Hitam ke Teluk Persia setelah Iran membelinya - karena alasan yang tidak diketahui. Menurut surat kabar Rusia, lumba-lumba hasil karya Zhurid tersebut, diduga masih berlanjut di Iran setelah penjualan di tahun 2000-an, semata-mata bersifat militer.

Bergantung pada jenis lumba-lumba yang digunakan oleh Zhurid, hewan asli tersebut kemungkinan masih bisa hidup, dikarenakan lumba-lumba memiliki umur sekitar 50 tahun atau lebih. Dia juga bisa melatih lebih banyak lumba-lumba pembunuh untuk digunakan melawan jalur pelayaran negara Barat.

Ketika Amerika Serikat memprotes penjualan senjata (atau, dalam hal ini, lumba-lumba pembunuh) ke Iran, Zhurid hanya peduli tentang lumba-lumba.

"Saya siap untuk menghadap Allah, atau bahkan menghadap ke iblis, selama hewan saya akan baik-baik saja di sana," katanya.

Sumber:

Military Dot Com

Comments

Popular posts from this blog

Para Ilmuwan Memberi "Kejutan Listrik Palsu" untuk Membantu Kita Bertahan dari Serangan EMP.

Niels Bohr & Project Manhattan

Kasus Stalking Ena Matsuoka Bagian 01: Bermula Dari Foto "Selfie", Hingga Dilecehkan Fans Garis Keras