Negara +62: Inilah Sejarah Kode Negara dan Segala Keunikannya


“Namanya juga warga negara +62”.


Ungkapan seperti itu mungkin sudah sering Anda baca di media sosial. Perkataan bernada gurauan ini biasanya digunakan untuk menggambarkan keunikan warga Indonesia, yang memang memiliki kode negara +62.


Namun, apakah Anda tahu mengapa Indonesia mendapat kode negara +62?


Pengaturan kode negara sendiri berawal di tahun 1960, ketika negara-negara di Eropa mendirikan organisasi yang bertugas mengatur kode negara untuk negara di seluruh dunia. Belakangan hari, organisasi tersebut menjadi ITU (International Telecommunication Union), bagian dari PBB yang mengatur operator telekomunikasi dunia.


Pada tahun 1960, ITU membuat Red Book alias buku panduan yang memuat 50 nomor berbasis dua digit untuk negara-negara di dunia. Di tahun 1964, aturan ini dirapikan melalui buku panduan baru, Blue Book. Panduan ini membagi dunia dalam 9 zona besar, dan kode negara mengikuti nomor zona tersebut. Zona 1 diberikan kepada negara di Amerika Utara, zona 2 Afrika, Zona 3-4 untuk Eropa, dan seterusnya.


Kawasan Asia Tenggara dan Oceania sendiri berada di Zona 6. Karena itulah Indonesia memiliki kode negara +62, bersama Malaysia (+60), Australia (+61), Philipina (+63), dan Singapura (+65).


Peta kode zona nomor telepon menurut daftar ITU. Indonesia terletak di kode zona nomor 6. (Sumber: wikipedia & PBB).

Anda mungkin tidak menyadari, ada negara yang memiliki kode negara tiga digit (seperti +670 untuk Timor Leste). Dulu, kode tiga digit ini diberikan kepada negara yang relatif kecil atau baru. Namun ada juga negara besar, seperti Saudi Arabia (+966) atau Uruguay (+598), yang memiliki kode negara tiga digit.


Kode negara juga banyak dipengaruhi dinamika politik bangsa dan dunia. Contohnya, ketika Jerman Timur dan Jerman Barat melakukan unifikasi, kode negara Jerman Barat (+49) yang usang diambil, sementara kode +37 milik Jerman Timur dihapus.


Sedangkan di konflik Korea, Korea Utara menggunakan nomor baru +850 setelah pisah dari Korea Selatan. Korea Selatan sendiri mempertahankan nomor lamanya, +82.


Sementara saat berhasil memisahkan diri dari Uni Soviet, beberapa negara pecahan juga ramai-ramai meninggalkan zona kode 7 yang digunakan selama ini. Contohnya Lithuania (menjadi +370) atau Estonia (+372).


Negara pecahan yang dekat ke Asia menggunakan zona kode 9, seperti Uzbekistan (+998) atau Azerbaijan (+994). Hanya Kazakhstan yang tetap mempertahankan kode negara +7, selain tentu saja Rusia.


Kode negara sebenarnya juga menunjukkan besarnya pengaruh sebuah negara di dunia. Contohnya AS yang memiliki kode negara +1 atau Rusia (+7). Negara berpengaruh lain yang mendapatkan “nomor cantik” adalah Inggris (+44) dan Perancis (+33).


Sumber:


Nugroho, Wisnu. "Negara +62: Inilah Sejarah Kode Negara dan Segala Keunikannya". Info Komputer. Diakses pada tanggal, 31 Maret 2020.

Comments

Popular posts from this blog

Para Ilmuwan Memberi "Kejutan Listrik Palsu" untuk Membantu Kita Bertahan dari Serangan EMP.

Niels Bohr & Project Manhattan

Kasus Stalking Ena Matsuoka Bagian 01: Bermula Dari Foto "Selfie", Hingga Dilecehkan Fans Garis Keras