Mecha Tempur Raksasa Pertama Kali

Ilustrasi dari artikel koran Fresno Bee yang menggambarkan dua mecha raksasa milik negara yang saling bermusuhan sedang "berduel" di suatu kota sambil dibantu oleh tank-tank yang ada di bawah.

Apa yang terbenak di pikiran kalian ketika mendengar tentang "Robot Tempur Raksasa" atau "Mecha Tempur Raksasa"?

Tentunya yang kalian pikirkan pertama kali adalah kisah fiksi robot tempur macam Mobile Suit Gundam karya Yoshiyuki Tomino, Neon Genesis Evangelion karya Hideaki Anno dan Pacific Rim karya Guillermo del Toro. Atau mungkin robot Megazord dari franchise Super Sentai dan Power Ranger milik TOEI Company.

Tapi tahukah Anda jauh sebelum Yoshiyuki Tomino, Hideaki Anno, Guillermo del Toro hingga TOEI Company menciptakan kisah fiksi robot tempur raksasa bahwa pengembangan seputar mecha tempur raksasa sebenarnya sudah ada jauh sebelum Perang Dunia 2 pecah?

Yep benar sekali. Lebih tepatnya pada tahun 1934, sebuah media penerbit lokal asal Fresno, California, Amerika Serikat memuat sebuah artikel di salah satu kolom koran mereka.

Koran lokal yang bernama Fresno Bee tersebut, memuat sebuah artikel dengan caption yang cukup sensasional dan "penuh clickbait." Yang dimana artikel tersebut membahas seputar pengembangan robot tempur raksasa yang terjadi di era pasca Perang Dunia 1.

Di dalam artikel yang berjudul Gigantic Robots to Fight Our Battles tersebut diberitakan bahwa ada seorang ilmuwan asal Perancis bernama Professor Felix Gaston Gauthier yang ingin membuat sebuah mecha tempur raksasa setinggi 1000 kaki sebagai salah satu alat untuk memenangkan perang maupun konflik yang akan terjadi di masa datang dan beberapa negara diduga kuat sedang berlomba-lomba untuk menciptakan mecha tempur raksasa tersebut.

Versi elektronik dari potongan artikel milik koran lokal Fresno Bee yang berjudul, Gigantic Robots to Fight Our Battles. Di dalam artikel tersebut seorang ilmuwan asal Perancis yang bernama Felix Gaston Gauthier mengungkapkan bahwa mecha tempur raksasa adalah salah satu solusi terbaik dalam proliferasi persenjataan sekaligus cara efektif dalam memenangkan perang di masa yang akan datang. Dirinya pun juga "membocorkan" sedikit rahasia bahwa beberapa negara diduga kuat sedang berlomba-lomba untuk menciptakan mecha tersebut.

Namun berbeda dengan konsep mecha tempur yang ada di masa sekarang yang dimana didominasi oleh sistem kontrol berawak yang ada dalam kokpit, konsep yang dipaparkan oleh Felix Gaston Gauthier justru lebih condong menggunakan sistem wireless. Yang dimana di dalam robot mecha tersebut tidak ada kokpit, melainkan hanya sebuah sistem transceiver radio dan beberapa sistem "automaton."

Sebuah purwarupa robot humanoid yang bernama "Mechanical Man" asal Inggris sedang dipamerkan dalam sebuah pameran di London dengan keadaan perut dan data terbuka dan dipenuhi dengan komponen mekanik seperti mesin pemompa, jantung dan dua paru-paru. Profesor Gauthier mengungkapkan selain sistem kontrol radio yang dikendalikan secara wireless, di dalam mecha tempur raksasa nantinya juga berisi banyak komponen penggerak yang disebut sebagai "automaton" yang bentuknya mirip persis seperti komponen yang ada dalam robot Mechanical Man.

Ringkasan singkat dari artikel tersebut kurang lebih sebagai berikut ini:

"Professor [Felix Gaston] Gauthier disclosed in his address that two pacifistic-minded nations are today secretly (and supposedly unknown to each other) planning to construct gigantic fighting robots, controlled by wireless.

'These mechanical soldiers,' declared Professor Gauthier, 'will be of unexampled proportions. My informants, whose authentic statements I have never had reason to question before, have conveyed to me the startling news that each of these nations hopes some day to build robots 1,000 feet high!'"

Terjemahan:

"Profesor [Felix Gaston] Gauthier mengungkapkan dalam pidatonya bahwa dua negara yang berpikiran pasifis saat ini secara diam-diam (dan seharusnya tidak diketahui satu sama lain) berencana untuk membuat robot tempur raksasa, yang dikendalikan dengan nirkabel.

'Prajurit mekanik ini,' kata Profesor Gauthier, 'akan menjadi proporsi yang tidak dapat dicontohkan. Informan Saya, yang pernyataan otentiknya tidak pernah Saya pertanyakan sebelumnya, telah menyampaikan kepada saya berita mengejutkan bahwa masing-masing negara ini berharap suatu hari nanti dapat membuat robot. Tingginya 1.000 kaki!'"

Sayangnya, pengembangan dari robot mecha tempur raksasa yang diungkapkan oleh Profesor Gauthier, termasuk dugaan negara-negara pasifis yang secara diam-diam sedang berlomba membuat robot mecha tempur raksasa ini tidak pernah kesampaian hingga efektif Perang Dunia 2 selesai dengan dijatuhkannya bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang pada tahun 1945.

Berbagai krisis yang terjadi selama era Interwar, konflik akbar Perang Dunia 2 dan kendala baik secara teknis maupun sains menjadi penyebab kenapa pengembangan robot mecha tempur raksasa tidak pernah tersampaikan.

Pejuang Sinar Kematian (Death Ray) dari Mars Menyebarkan Kehancuran di Seluruh Muka Bumi, adalah salah satu konsep mecha raksasa yang di imajinasikan oleh novelis legendaris H. G. Well dalam karya thrillernya, "The War of The Worlds." Agak unik karena dalam ilustrasinya di artikel ini, mechanya digambarkan memiliki kaki seperti tank yang sepertinya "menyomot" dari chasis tank tipe Char 2 Bis buatan Perancis.

Namun bagaimanapun, terlepas dari apakah ini sekedar gosip atau nyata? Apa yang diungkapkan oleh Profesor Gauthier dalam artikel milik koran Fresno Bee tersebut menjadi bukti bahwa ambisi dalam membuat robot mecha tempur raksasa seperti yang ada dalam anime Gundam maupun tokusatsu Super Sentai/Power Ranger itu benar-benar nyata.

Ya bayangkan saja bagaimana jika ini robot mecha raksasa benar-benar digunakan secara massal dalam pertempuran selama Perang Dunia 2?

Mungkin perang yang terjadi era sekarang bakalan bukan cuma manusia lawan manusia, manusia lawan AI ataupun hanya sekedar sebuah proliferasi saja semacam bom atom, melainkan juga perang melawan Kaiju dari planet Beta. :V :V :V

Sumber:

Matt Novak Paleofuture

Matt Novak Paleofuture Blog

BBC Future

Comments

Popular posts from this blog

Para Ilmuwan Memberi "Kejutan Listrik Palsu" untuk Membantu Kita Bertahan dari Serangan EMP.

Niels Bohr & Project Manhattan

Kasus Stalking Ena Matsuoka Bagian 01: Bermula Dari Foto "Selfie", Hingga Dilecehkan Fans Garis Keras